![]() |
Pyongyang, Info Breaking News – Setidaknya terdapat 10
juta warga negara Korea Utara (Korut) yang dipercaya akan menghadapi ancaman
kekurangan pangan.
Kantor
berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) menjelaskan saat ini
negaranya tengah dilanda kekeringan hebat. Curah hujan dalam lima bulan
terakhir pun sangat rendah, yakni rata-rata 54,4 milimeter curah. Itu artinya
curah hujan tersebut merupakan tingkat terendah sejak 1982, saat Korut
mengalami kekeringan dengan curah hujan rata-rata 51,2 milimeter.
Pada
Februari 2019, Duta Besar Korut untuk PBB, Kim Song, mengeluarkan permohonan
yang tidak biasa untuk bantuan pangan.
Sementara itu, para petinggi Korut sendiri menyalahkan
kekurangan pangan kepada cuaca buruk dan sanksi-sanksi ekonomi internasional
yang diperketat setelah negara itu menggelar serangkaian uji nuklir dan senjata
dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam
pertemuan Februari lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak
seruan pemimpin Korut Kim Jong-un untuk melonggarkan sanksi sebagai imbalan
atas pembongkaran kompleks utama nuklir.
KCNA menyebut
kekeringan akan terus berlanjut hingga akhir Mei 2019. Oleh karena itu, para pejabat
dan pekerja kini tengah bekerja keras untuk menemukan sumber-sumber air baru
serta memobilisasi pompa-poma dan peralatan irigasi untuk meminimalisasi
kerusakan kepada pertanian.
Bencana
kelaparan tahun ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Korut. Pada
pertengahan tahun 1990-an Korut juga pernah dilanda kelaparan hebat yang menewaskan
ratusan ribu rakyatnya. Laporan pasti mengenai hal itu tidak pernah
terpublikasi karena ketertutupan negara komunis itu. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !