![]() |
Jakarta, Info Breaking News –
Terseretnya sejumlah menteri dalam kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), menjadi sorotan tersendiri belakangan ini.
Untuk itu, Presiden Joko
Widodo pun memanggil mereka yang terlibat demi mendapatkan kejelasan mengenai
kasus yang dihadapi menteri tersebut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Juru
Bicara Kepresidenan, Johan Budi.
"Pasti Pak Presiden meminta
penjelasan yang bersangkutan kenapa diperiksa oleh KPK," tuturnya.
Dalam setiap kesempatan, Jokowi selalu mengingatkan para
menterinya untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi. Ia tak ingin menterinya
merampok uang rakyat.
"Di dalam peringatan itu Presiden mengingatkan kepada
jajarannya untuk tidak merampok uang rakyat. Nanti akan berurusan dengan penegak
hukum," jelas Johan.
Sementara itu, isu reshuffle Kabinet Kerja pun semakin
santer terdengar. Johan mengisyaratkan reshuffle dilakukan setelah Idul Fitri
2019. Namun, dia tidak memastikan apakah reshuffle dilakukan lantaran ada
menteri yang terseret kasus hukum.
"Keputusan mengganti seseorang menteri itu ada beberapa
alasan selain kinerja. Di antara nya ketika menteri tersangkut hukum dan
berstatus sebagai tersangka, itu pasti akan diganti. Misalnya ada satu menteri
beberapa waktu lalu berurusan dengan KPK dan yang bersangkutan mengundurkan
diri dan langsung diganti," paparnya.
Diketahui, isu reshuffle Kabinet Kerja mencuat setelah
sejumlah menteri terseret kasus hukum di KPK. Mereka adalah Mendag Enggartiasto
Lukita, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Pemuda dan
Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Enggar diduga terlibat dalam kasus suap yang
melibatkan anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso.
Sementara Lukman Hakim tengah diperiksa KPK terkait kasus
jual-beli jabatan di Kementerian Agama yang dilakukan eks Ketua Umum PPP
Romahurmuziy. Sedangkan Imam Nahrawi diduga terlibat kasus suap penyaluran dana
hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). ***Winda Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !